kabarikaltara.com. TARAKAN – Tidur cukup bisa membuat tubuh bangun lebih segar. Namun, ketika yang terjadi sebaliknya, bisa jadi penyebabnya beberapa hal berikut.
Orang dewasa disarankan tidur selama 7-8 jam setiap malam. Dengan kuantitas ini, tubuh akan terasa segar keesokan harinya dan menjalani aktivitas dengan semangat.
Akan tetapi, sebagian orang merasa lelah saat bangun tidur. Jika seperti ini, maka yang perlu dipertanyakan adalah kualitas tidurnya. Berikut beberapa penyebab tubuh terasa lelah saat bangun meski tidur sudah cukup.
Kelelahan jadi salah satu penyebab tubuh kurang segar saat bangun di pagi hari. Penyebab kelelahan tak hanya aktivitas fisik, tapi bisa juga sejumlah penyakit seperti kondisi nyeri kronis, kondisi metabolik atau tiroid, anemia, atau penyakit paru obstruktif kronis.
Gaya hidup sedenter atau tidak banyak bergerak membuat tubuh terbiasa mengeluarkan sedikit energi. Anda pun mungkin merasa lebih lelah dari seharusnya saat mencoba melakukan aktivitas dasar sehari-hari. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan orang dewasa melakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit tiap minggu.
Kecemasan atau depresi bisa sangat menguras energi. Kondisi ini juga dapat memengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk tetap tertidur serta apa yang membuat Anda terbangun sepanjang malam.
Terkadang jadwal tidur berbeda-beda di hari kerja dan akhir pekan. Fluktuasi jam tidur juga dialami orang-orang yang bekerja dengan sistem shift.
“Praktik yang sangat umum adalah mengatakan, ‘Baiklah, sekarang Jumat malam. Saya tidak harus bekerja besok pagi, jadi saya bisa begadang sedikit lebih lama’,” ungkap Christopher Barnes, profesor yang mempelajari hubungan antara tidur dan kerja, melansir dari CNN.
Sebagian tubuh terdiri dari cairan dan berguna untuk menjalankan berbagai macam fungsi. Kekurangan cairan atau dehidrasi dihubungkan dengan penurunan kewaspadaan, peningkatan rasa kantuk, dan kelelahan. Orang direkomendasikan untuk mencukupi kebutuhan cairan sebanyak 1,5-2 liter setiap hari atau lebih tergantung kondisi. Selain dari air putih, kebutuhan cairan bisa dipenuhi dari pangan kaya kandungan air seperti buah dan sayuran.
Rutinitas jelang tidur memengaruhi kondisi di pagi hari. Usahakan untuk tidak konsumsi minuman mengandung kafein mendekati jam tidur, beri jeda makan berat dan waktu tidur, serta hindari makan terlalu pedas. Di samping itu, ciptakan lingkungan tidur yang kondusif seperti kamar tidur gelap, tenang, dan sejuk.
Gangguan tidur jelas jadi penyebab yang secara drastis mengurangi kualitas tidur. Orang dengan sleep apnea misalnya, bisa terbangun 50-100 kali sepanjang malam.
“Begitu Anda terbangun, Anda tidak lagi berada dalam tidur lelap, dan Anda biasanya tidak dapat langsung masuk ke tidur terlelap,” kata Barnes.
Mungkin bukan Anda yang mengalami gangguan tidur, melainkan pasangan. Pasangan mungkin mendengkur keras, tidur tidak bisa diam, dan berguling-guling.
Kemudian, bisa jadi pasangan punya jam tidur berbeda dan mengganggu tidur Anda.
“Hal terpenting jika pasangan tidur Anda mendengkur adalah membawanya ke dokter spesialis tidur dan memeriksanya untuk mengetahui apakah mereka mengalami sleep apnea,” kata Jennifer Martin, profesor kesehatan di David Geffen School of Medicine, UCLA. (**)